SELARIK KATA
BERKIDUNG KASIH
Ibuku tercinta….
Dalam naungan kasih dan sayangmu,
aku menatap dunia. Tiada nada indah yang mampu kuberikan untuk menggantikan
kidung cinta yang kaulantunkan untukku. Meski dirimu tak tahu setiap helaan
napasku akankah melahirkan kebanggaan untukmu, dengan segenap hidupmu selalu
kauberikan yang terbaik untuk diriku. Kasihmu tak sebening embun pagi. Sayangmu
tak seindah permata yang berkilauan. Cintamu tak seluas Samudera Pasifik yang
membentang, Ibu, karena kasih, sayang
dan cintamu melebihi semuanya itu. Kau laksana matahari yang memberikan sinar
bahagia untukku. Aku adalah benda langit yang mengelilingimu. Aku tak ingin
menjadi Sedna yang jauh darimu. Aku ingin menjadi Merkurius yang paling dekat
dengamu dan setiap saat dapat merasakan kehangatanmu.
Ibuku tersayang….
Dalam dekapan hangatmu, selalu
kauceritakan bagaimana aku harus menghadapi hidup yang terkadang ramah namun
tak jarang jua dapat menimbulkan kenistaan. Dengan wajah lugu tak mengerti,
selalu aku bertanya berulang-ulang padamu. Lewat senyum indah penuh kesabaran,
perlahan kau tuntun setiap jengkal langkahku yang tertatih menuju titik cerah
yang membuatku mulai paham akan tutur nasihatmu. Pernah suatu ketika, tanpa
sengaja diriku melihat bulir bening membasahi kedua pipimu kala malam nan sepi
saat semua telah bermimpi. Kau memelukku, menenangkanku, lalu berkata bahwa
semua baik-baik saja, tidak ada apa-apa denganmu. Aku sungguh tak tahu jikalau
kala itu kau tengah menahan pedih karena sakit yang sedang menghampirimu.
Begitu pandainya kau menyembunyikan penderitaanmu, ibu. Hingga aku tak pernah
tahu jika dirimu sedang menahan bebanmu sendirian. Sedangkan ketika anakmu ini
dilanda sakit, siang malam kauterjaga melindungiku dan tak pernah lepas
memanjatkan doa demi kesembuhanku. Ibu, izinkan aku dan beri kesempatan untukku
agar dapat menyayangimu sebagaimana kausayang padaku.
Ibuku terkasih….
Surat ini, selarik kata berkidung
kasih, hanya kupersembahkan untukmu. Seseorang yang selalu berada di relung
hati terdalam, seseorang yang memiliki tempat terindah di hati. Kaulah ibuku,
orang yang paling kucintai, kusayangi dan kukasihi sepanjang masa. Pengorbanan
yang kauberi untukku, tak akan kusia-siakan. Yakin dan percayalah, ibu. Janjiku
padamu akan membuat ribuan bongkah bernamakan bahagia. Suatu saat akan
kuberikan padamu, buah hasil kerja kerasmu mendidikku beserta pita-pita cinta
lengkap dengan helai-helai prestasi yang dapat membuatmu bangga memiliki anak
sepertiku. Semoga kita dapat saling mencintai, menyayangi dan mengasihi
selamanya. Semoga Allah akan mempertemukan kita kembali ketika raga kita akan
terpisah di dunia. Aku mencintai, menyayangi dan mengasihi ibu selama-lamanya.
Terima kasih, ibu.
No comments:
Post a Comment