Friday, 1 February 2013

Sumber Gambar : Google


“Cinta itu laksana daun dan pohonnya!”


Mengapa?

_________________________

Aku mau bertanya sebelumnya. Apakah yang menyebabkan daun-daun pada sebuah pohon bisa lepas dan meninggalkan pohonnya?

Karena diterpa angin atau karena pohon itu sudah tak mau lagi menggenggam sang daun?

 _________________________

Coba kita uraikan satu persatu.

Pertama, karena diterpa angin. Apakah mungkin, daun-daun yang masih hijau dan muda, bisa berjatuhan hanya karena diterpa angin? Sedangkan kita tahu daun yang masih hijau dan muda, tentu masih sangat kuat melekat pada ranting-ranting pohon. Jadi alasan pertama ditolak.

Selanjutnya, karena pohon sudah tak mau lagi menggenggamnya. Coba kita mengiingat kembali  pelajaran IPA kelas III SD.  Di sana dijelaskan jika  daun adalah organ terpenting dari sebuah pohon. Kok bisa? Iya, karena daun berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Hanya daun yang mampu menangkap energi dari cahaya matahari. Tidak hanya itu, daun pun berfungsi sebagai organ pernapasan. Dari penjelasan ini, apakah mungkin sang pohon tak mau menggenggam lagi daunnya padahal  daunlah yang menjadi sumber kehidupannya? Jadi alasan ini pun juga tidak bisa diterima.

_________________________

Daun tak pernah menyalahkan  angin yang menerpanya, dan sang pohon pun bukan tak mau lagi menggenggam sang daun. Daun yang berguguran dan meninggalkan pohonnya itu disebabkan karena ia mengerti  jika sudah tiba waktunya di mana ia harus pergi dan digantikan oleh daun-daun yang baru.

_________________________

Apakah sudah mengerti?

Jika iya, sekarang kita kaitkan tentang daun dan pohonnya dengan sebuah cinta.
Betapa indahnya jika sebuah cinta laksana daun yang setia pada pohonnya. Dengan rela memberi kehidupan pada sang pohon meski sebenarnya sang daun mengetahui jika suatu saat nanti ia harus pergi meninggalkan pohonnya. Cinta pun harus seperti itu. Rela memberi bahagia meski terkadang harus berkorban demi kebahagiaan yang diberikan tersebut tanpa mengharapkan balasan. Betapa sucinya sebuah cinta yang setia, penuh pengertian dan mau mengalah demi kebahagiaan cintanya.

Masih sangat jarang apabila sebuah cinta mampu berbuat seperti daun yang rela melepaskan pohonnya. Hanya karena ia tahu ada yang lebih baik darinya, yang mampu memberikan kehidupan yang lebih lama pada pohonnya.  Dan cinta yang sesungguhnya seperti itu, rela meninggalkan cintanya dan berbesar jiwa untuk mengalah demi sang cinta dapat meraih kebahagiaan yang tak mampu dia berikan lagi.

_________________________

Apakah kamu sudah memiliki cinta seperti itu?

Hehehe…. ;)

Popular Posts