RESENSI FILM JILBAB TRAVELER LOVE SPARKS IN
KOREA
Oleh: Murni
Oktarina
Identitas Film
Judul :
Jilbab Traveler Love Sparks in Korea
Genre :
Drama Romance Religi
Sutradara :
Guntur Soeharjanto
Produser Eksekutif :
Sunil G Samtani dan Priya NK
Produser :
Gope T Samtani
Penulis Skenario :
Alim Sudio
Rumah Produksi :
Rapi Films
Tanggal Rilis :
5 Juli 2016
Durasi :
112 Menit
Bahasa :
Indonesia
Pemeran :
1.
Bunga Citra Lestari sebagai Rania Timur Samudra
2.
Morgan Oey sebagai Hyun Geun
3.
Giring Ganesha sebagai Ilhan
4.
Ringgo Agus Rahman sebagai Alvin
5.
Dewi Yull sebagai Ibu Rania
6.
Wawan Wanisar sebagai Ayah Rania
7.
Indra Bekti sebagai Eron, Kakak Rania
8.
Tasya Medina sebagai Tia, Kakak Rania
9.
Aldila Jelita sebagai Istri Eron
10. Ferry
Ardiansyah sebagai Suami Tia
11. Lee Won Joo
sebagai Jeong Hwa
12. Jonathan Na
Kwang Hoon sebagai Ayah Jeong Hwa
13. Lim Kyung-Ae
sebagai Ajumoni
14. Cheyla
Zavyera Valendro sebagai Rania Kecil
15. Sekar Najla
Rafifah sebagai Tia Kecil
16. Zidan
sebagai Eron Kecil
A. Pendahuluan
Film
Jilbab Traveler Love Sparks in Korea yang dibintangi Bunga Citra Lestari dan
Morgan Oey merupakan film yang diangkat dari novel fenomenal berjudul sama
karya Asma Nadia. Produksi Rapi Films ini mengangkat tema romance yang dibalut dengan unsur traveling dan religi. Film garapan salah satu sutradara terkenal,
Guntur Soeharjanto ini menceritakan tentang kehidupan seorang gadis dengan
cita-cita besarnya hingga pada akhirnya ia juga menemukan cintanya, meski sang
gadis harus kehilangan seseorang yang selalu menjadi motivasinya dalam
menggapai impian.
B. Resensi Film
1.
Sinopsis
Adegan
pembuka film diawali dengan suasana khas kehidupan pinggiran rel kereta api.
Tiga anak kecil yakni Tia, Eron, dan Rania berlarian riang, berusaha mengejar
gerbong-gerbong kereta api untuk mengisinya dengan mimpi dan doa-doa mereka.
Rania, anak bungsu dari tiga bersaudara berlari paling depan mendahului
kakak-kakaknya. Akan tetapi, gerbong-gerbong tersebut sempat meninggalkan Rania
jauh ketika ia jatuh dan mengalami gegar otak yang membuatnya gagal melanjutkan
kuliah.
Pada
suatu hari ketika Rania sedang berada di luar negeri, ia mendapatkan kabar dari
tanah air bahwa sang ayah sedang sakit. Rania pun terbang kembali ke Indonesia
karena khawatir atas kondisi ayahnya. Rania ingin menemani ayahnya sedangkan
sang ayah ingin Rania melanjutkan perjalanannya.
“Kamu
takut kehilangan Ayah?” tanya Ayah pada Rania. Rania hanya menangis.
“Rasa
takut muncul karena kamu belum menemukan rasa cinta di hatimu,” ucap Ayah
melihat tangis Rania.
Setelah
itu sang ayah menyuruh Rania mendatangi suatu tempat di mana dulu ayah dan
ibunya menemukan cinta, yaitu Baluran. Di sana Rania bertemu Hyun Geun, lelaki
tampan yang berasal dari Korea. Rania sempat kesal pada Hyun Geun karena ia merasa
Hyun Geun mengambil foto dirinya tanpa izin. Untung saja Alvin, sahabat Hyun
Geun menyelesaikan kesalahpahaman di antara mereka berdua. Baru saja berdamai,
Hyun Geun membuat Rania tidak terima dengan ucapannya yang mengatakan Korea
lebih bagus daripada Indonesia. Oleh sebab itu, Rania mengajak Hyun Geun dan
Alvin untuk mengunjungi Kawah Ijen Banyuwangi. Dan di sinilah, Rania tidak
sempat menemani detik-detik terakhir ayahnya.
Rania
sangat terpukul setelah kepergian ayahnya. Dia memutuskan untuk berhenti
menjelajah dunia. Akan tetapi, Hyun Geun yang telah jatuh cinta pada pandangan
pertama dengan Rania, mendatangi rumah Rania dan meminta Rania untuk meneruskan
perjalanannya. Sementara itu, hadirnya seorang lelaki bernama Ilhan sempat
membuat hari-hari Rania kembali berwarna. Rania ikut mengajar di sekolah Ilhan,
yang diperuntukkan bagi ibu-ibu yang buta huruf. Ilhan adalah lelaki pilihan
Kak Tia dan Kak Eron untuk Rania.
Dua
bulan kemudian, Rania menerima undangan Writer’s in Residence dari Korea Selatan
selama satu bulan. Awalnya Rania tidak ingin berangkat, karena ia sudah
berjanji pada dirinya sendiri untuk berhenti melakukan perjalanan. Sang ibu
dengan sabar dan rasa kasih sayangnya berusaha memberikan pengertian dan
menyadarkan Rania. Akhirnya Rania pergi ke Korea dan di sana ia kembali bertemu
dengan Hyun Geun dan Alvin. Berbagai kisah dan kenyataan akhirnya diketahui
Rania di sana. Salah satunya tentang Hyun Geun yang ternyata sudah memiliki
seorang tunangan seorang gadis Korea bernama Jeong Hwa yang sangat cantik.
Entah kenapa kenyataan ini membuat hati Rania menangis. Sementara itu, atas
usul kakak-kakak Rania, Ilhan akhirnya memberanikan diri terbang ke Korea.
Padahal ia sangat takut naik pesawat terbang.
Setelah
Rania menyelesaikan tulisannya, Ilhan melamar Rania di Korea dengan disaksikan
oleh Alvin, juga ibu dan kakak-kakak Rania via skype. Rania menerima lamaran
Ilhan dan mereka kembali ke Indonesia bersama untuk mengurus pernikahan. Lalu
berhasilkah pernikahan mereka? Bagaimana perasaan Rania setelah tahu bahwa Hyun
Geun tidak jadi menikah dengan tunangannya, malah ia berangkat ke Palestina
untuk menjadi relawan di sana? Dan sebenarnya Ilhan atau Hyun Geun yang telah
menjadi raja di istana hati Rania?
2.
Ulasan
Singkat
Jilbab
Traveler Love Sparks in Korea termasuk salah satu film terbaik dari novel Asma
Nadia. Meski terdapat beberapa perbedaan dari cerita di novel, film ini tidak
mengecewakan. Tidak hanya tentang drama percintaan, cerita lengkap mengenai
kebersamaan keluarga, impian, persahabatan, dan pengorbanan juga tertuang apik
di rangkaian cerita pada film ini. Jujur saja, saya sendiri berhasil menjadi
‘baper’. Saat Rania tersenyum bahagia, saya juga ikut tersenyum. Saat Hyun Geun
diacuhkan Rania, saya ikut sedih. Saat Ilhan harus mengorbankan perasaannya,
rasanya setitik airmata terjatuh di pipi. Ditambah lagi pengorbanan Hyun Geun
demi Palestina, berhasil membuat hati saya seolah teriris. Akan tetapi itu
semua terobati oleh ending film yang melegakan.
3.
Keunggulan
dan Kelemahan
a.
Keunggulan
Keunggulan pertama di
film ini terletak dari posternya. Saya suka sekali dengan suasana dan
penggambaran di poster tersebut. Mulai dari ekspresi wajah oleh tiga tokoh
utama, nuansa koreanya juga dapat dan penampilan Bunga Citra Lestari yang mengenakan
hijab dan ransel sudah menggambarkan kesesuaian dengan judul film.
Keunggulan ke dua, dari
akting beberapa tokoh. Contohnya akting Giring sebagai Ilhan, menurut saya
aktingnya pas, seolah ia memang sosok lelaki sejati, cool, rela berkorban dan konsisten
dengan prinsipnya yakni ‘cinta tak bisa dipaksakan’.
Keunggulan ke tiga,
film ini mampu memanjakan pandangan mata penontonnya. Selama 112 menit menonton
film ini, tidak hanya adegan-adegan dan akting bagus yang akan kita temui,
namun pemandangan alam Baluran dan Kawah Ijen mampu membuat kita ingin pergi ke
sana. Belum lagi keindahan Korea dan mozaik gambar berbagai negara di dunia
dapat kita nikmati dari film ini. Dan jangan khawatir dengan durasi waktu di film
ini yang tergolong cukup lama untuk film Indonesia. Awal sampai akhir film ini
tidak akan membuat kita bosan.
b.
Kelemahan:
Seandainya adegan Ilhan
dan Rania saat pergi mengurus pernikahan berduaan saja dihilangkan lalu diganti
adegan mereka berdua ditemani Ibu atau Kak Tia, sepertinya lebih cocok untuk Film
Jilbab Traveler Love Sparks in Korea ini. Kelemahan lain terletak di beberapa
dialog dan akting tokoh yang agak kaku namun itu tidak terlalu menganggu.
C. Kesimpulan dan Penutup
Menurut
saya, Film Jilbab Traveler Love Sparks in Korea sangat layak untuk ditonton. Beberapa
buah pelajaran dapat kita petik dari cerita di film ini. Bagaimana cara kita
dalam menghadapi permasalahan, bagaimana memunculkan kekuatan untuk meraih
impian, dan bagaimana cara mengolah rasa cinta yang hadir di hati kita.
“Rasa
takut muncul karena kamu belum menemukan rasa cinta di hatimu.” Kalimat yang
diucapkan Ayah Rania ini memiliki makna yang begitu dalam. Betapa cinta itu
dapat mengajarkan kita sebuah keberanian, yang nantinya dapat membawa kita pada
impian-impian.
Semoga
di waktu mendatang, perfilman Indonesia bisa menyajikan film yang lebih baik
lagi dengan kualitas yang juga semakin meningkat.
Sumber gambar: Wikipedia