Tuesday, 26 December 2017

Pasar Baba Boentjit Palembang, Hadirkan Rumah Bersejarah Berusia 300 Tahun di Tepian Sungai Musi

Rumah Baba Ong Boen Tjit (Diperkirakan berusia 300 tahun)


Masyarakat Sumatera Selatan sudah sepatutnya bangga akan pesona wisata yang dimilikinya. Berbagai destinasi wisata terbaru mulai bermunculan. Selain memang memaksimalkan potensi wisata yang telah ada untuk menyambut ASIAN Games 2018 mendatang, beberapa wisata baru pun sengaja dibuka untuk lebih memperkenalkan Sumatera Selatan pada dunia.







Pada tanggal 26 November 2017 lalu, Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sumatera Selatan mulai memperkenalkan destinasi wisata baru di Sumatera Selatan, tepatnya di Kota Palembang. Wisata tersebut diberi nama Pasar Baba Boentjit. Pasar ini meggabungkan daya tarik wisata budaya dan wisata kuliner khas Palembang. Sebab di pasar ini menjual kuliner khas Palembang dan lokasi wisata yang berada di Lorong Saudagar Yucing No. 55 RT 050 RW 002 Kelurahan 3-4 Ulu ini, mengambil salah satu tempat bersejarah di Palembang, yakni di rumah peninggalan salah seorang pengusaha terkenal keturunan peranakan di Palembang tempo dulu bernama Baba Ong Boen Tjit.

Rumah tersebut diperkirakan telah berusia 300 tahun. Sekarang diketahui bahwa rumah yang berbentuk khas Palembang dengan interior dan ornamen tiongkok itu masih dihuni oleh keturunan Baba Ong Boen Tjit ke delapan. Di halaman nan luas di depan rumah yang masih kokoh inilah berbagai acara menarik digelar. Ada pasar kuliner, pertunjukkan musik dan teater, demo masak, berbagai jenis lomba, belum lagi beberapa sudut tempat yang sengaja dirancang dengan cantik untuk para pengunjung agar bisa ber-selfie ria.








Menariknya lagi, rumah ini terletak di tepian Sungai Musi. Jadi para pengunjung dapat menggunakan transportasi laut untuk mencapai tempat ini selain mengandalkan jalur darat. Mau tahu kegiatan-kegiatan seru lainnya di Pasar Baba Boentjit? Kepoin saja di akun instagram @pasarbababoentjit dan @genpisumsel ya. Mari kita dukung wisata-wisata lokal Indonesia, khususnya daerah kita masing-masing. Kalau bukan kita, siapa lagi?

Salam Pesona Indonesia.... Wonderful!

Saturday, 16 December 2017

Ayo Kenali Artikel Sejak Dini untuk Menjadi Penulis Artikel Sukses

vebma.com



Pengertian Artikel

Artikel adalah karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

Isi artikel dapat bermacam - macam, beberapa contoh yang sering kita baca :
Sejarah, Petualangan, Argumentasi, Hasil penelitian, Bimbingan untuk melakukan/ mengajarkan sesuatu.

Struktur dalam Artikel
  1. Judul
  2. Alinea Pembuka
  3. Alinea Penjelas
  4. Alinea Penutup

Jenis dan Cara Penulisan Artikel

Deskripsi

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Contoh deskripsi berisi fakta:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.
Contoh deskripsi berupa fiksi:
Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.
Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya: Keindahan Bukit Kintamani, Suasa pelaksanaan, Promosi, Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional, Keadaan ruang praktik, Keadaan daerah yang dilanda bencana.
Langkah menyusun deskripsi: Tentukan objek atau tema yang akan dideskripsikan, Tentukan tujuan, Tentukan aspek-aspek yang akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan, Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan, Kembangkan kerangka menjadi deskripsi

Narasi
Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula tokoh yang menghadapi suatu konflik. Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.
Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman. Contoh narasi yang berupa fiksi:
novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.
Pola narasi secara sederhana:
awal  tengah  akhir
Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh.
Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.
Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.
Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.
Contoh narasi berisi fakta:
Ir. Soekarno
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.
Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.
Contoh narasi fiksi:
Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa.
Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di hadapanku, akankah kurindui juga?
Langkah menyusun narasi (fiksi):
Langkah menyusun narasi (fiksi) melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan rumus 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

Eksposisi
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Contoh:
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan.
Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain: Manfaat kegiatan ekstrakurikuler Peranan majalah dinding di sekolah Sekolah kejuruan sebagai penghasil tenaga terampil. Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.
Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Contoh paparan proses:
Cara mencangkok tanaman:
1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang subur, dan sabut secukupnya.
2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan sehat dengan diameter kira-kira 1,5
sampai 2 cm.
3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat dan dikelupas sampai bersih kira-kira sepanjang 10 cm.

Langkah menyusun eksposisi:
  1. Menentukan topik/ tema
  2. Menetapkan tujuan
  3. Mengumpulkan data dari berbagai sumber
  4. Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
  5. Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.


Argumentasi
Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti. Dalam argumentasi pengarang mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini tersebut.
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya: Disiplin kunci sukses berwirausaha Teknologi komunikasi harus segera dikuasai Sekolah Menengah Kejuruan sebagai aset bangsa yang potensial Langkah menyusun argumentasi: Menentukan topik/ tema Menetapkan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi

Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu. Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya.
Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya: Katakan tidak pada NARKOBA Hemat energi demi generasi mendatang Hutan sahabat kita Hidup sehat tanpa rokok Membaca memperluas cakrawala.
Langkah menyusun persuasi: Menentukan topik/ tema Merumuskan tujuan Mengumpulkan data dari berbagai sumber Menyusun kerangka karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasi.

Ciri-Ciri Artikel
  1. Isi tulisan didasari oleh fakta bukan sekedar mitos yang belum terjamin kebenaranya
  2. Bersifat faktual dan informative, mengungkapkan informasi yang berdasarkan hasil  hasil penelitian yang telah dilakukan, dan dapat di pertanggung jawabkan kebenaranya.
  3. Artikel ilmiah juga memiliki opini atau analisa pemikiran  pemikiran penulis. Akan tetapi, pemikiran itu dikuatkan / didasari oleh data valid berupa hasil penelitian sebelumnya, teori, maupun fakta yang ditulis ke dalam artikel.
  4. Menggunakan metode penulisan yang sistematis. Dengan tujuan agar semua informasi dalam arikel dapat di terima oleh masyarakat luas.
  5. Menggunakan ragam bahasa yang resmi dan baku. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan bahasa resmi yang bercirikan lugas, logis, denotatif, dan efektif, akan membuat bahasa artikel ilmiah terasa padat, dan berisi.


Tips Menulis Artikel

Langkah 1: Sebelum Menulis
  1. Tentukan tema dan judul
  2. Mengumpulkan bahan tulisan
  3. Menyeleksi  dan menyusun bahan tulisan
Langkah 2: Membuat Kerangka Artikel
Langkah 3: Mulai Menulis
Langkah 4: Editing dan Revisi

Kesimpulan
Siapa pun bisa menulis artikel. Akan tetapi untuk menghasilkan arrikel yang baik dan berkualitas memang membutuhkan latihan terus menerus dan tidak berputus asa. Manfaatkan keberadaan internet untuk terus mengasah kemampuan kita. Kembangkan dan terus tingkatkan kemampuan menulis. Sebab yang tekun dan pantang menyerahlah yang akan sukses bersama karyanya.


Sumber:

http://forum.teropong.id/2017/01/20/pengertian-artikel-ciri-ciri-artikel-dan-jenis-artikel
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Artikel
http://www.mengelolablog.com/2015/09/4-tahap-menulis-artikel-yang-baik-dan-menarik.html?m=1

Monday, 11 December 2017

Semua Tentang HIV/AIDS yang Penting untuk Diketahui




Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh virus tersebut yang dapat menurunkan kekebalan tubuh dinamakan penyakit AIDS (Aqcuired Immuno Defiency Syndrome). AIDS dikenal sebagai penyakit yang mematikan. Seperti beberapa tahun lalu, diagnosis HIV atau AIDS berarti menjadi lonceng kematian bagi penderitanya.


Kepedulian terhadap penyakit ini diwujudkan melalui peringatan Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember. Hari AIDS sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter. Mereka berdua merupakan dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia. Dr. Jonathan Mann, Direktur UNAIDS menyetujui ide dan rekomendasi dari Bunn dan Netter bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia diselenggarakan pada tanggal 1 Desember 1988.

Tiga pembicara dan satu moderator


Pada tanggal 04 Desember 2017 yang lalu, saya bersama blogger dan netizen Kota Palembang berkesempatan hadir di Acara Kementrian Kesehatan RI dengan tema Workshop Blogger #SayaBeraniSayaSehat dalam Rangka Hari AIDS Sedunia 2017 di Excelton Hotel Palembang.

Salah satu pembicara, Dr. Endang Budi Astuti (Kasubdit HIV AIDS dan PIMS) , memberikan kita pertanyaan-pertanyaan tentang seberapa jauh kita mengenal HIV:

1. Apakah dengan saling setia pada pasangan dapat mengurangi risiko tertular HIV?

2. Bisakah seseorang tertular HIV dengan cara menggunakan alat makan atau minum secara bergantian dengan seseorang yang terinfeksi HIV?

3. Bisakah seseorang tertular HIV melalui gigitan nyamuk atau serangga?

4. Dapatkah kalian mengetahui seseorang sudah terinfeksi HIV hanya dengan melihat fisiknya saja?

5. Bisakah seseorang memiliki risiko tertular HIV dengan cara menggunakan kamar mandi yang sama dengan ODHA (Orang dengan HIV AIDS)?

Berikut penjelasan-penjelasan yang benar mengenai HIV yang saya dapatkan dari salah satu pembicara:

a. HIV tidak mudah menular. Sebab penularannya sangatlah terbatas. Virus tersebut hanya bisa menular melalui hubungan seksual, berbagi jarum suntik, produk darah dan organ tubuh, dan ibu hamil yang positif HIV akan menularkan ke bayinya.

b. HIV tidak akan menular oleh ciuman, pelukan, menggunakan toilet ataunkamar mandi yang sama, bersentuhan, menggunakan alat makan yang sama, gigitan serangga, dan tinggal serumah.

c. Seseorang yang terinfeksi HIV tidak dapat dilihat hanya dari fisiknya. Untuk mengetahui terinfeksi HIV atau tidak, hanya bisa diketahui melalui tes HIV.


Lalu, jika telah terkena HIV apakah ada obatnya?

Antiretroviral (ARV)


Seseorang yang dinyatakan terinfeksi HIV dapat diobati menggunakan  terapi Antiretroviral (ARV). Dengan kata lain, obat ini hanya memperlambat tumbuhnya virus, bukan untuk menyembuhkan. Terapi ARV ini diharapkan bisa membuat ODHA bisa hidup lebih panjang dan produktif.


Bagaimana Sikap Kita terhadap ODHA?

Apa sih yang terlintas pertama kali di benak kalian jika mendengar kata HIV, AIDS, ODHA? Ya, tentu banyak di antara kita yang memandang negatif mengenai tiga kata ini. Bagaimana tidak...HIV, AIDS, ODHA ini sudah terlebih dulu dikenal masyarakat sebagai penyakit menular dan penyebabnya juga dikarenakan perbuatan buruk si penderita. Apakah ini benar? Jawabannya, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Kita bahas satu-satu yuk!

Kenapa masyarakat kebanyakan menilai buruk terhadap ODHA, dianggap aib dan dipandang sebelah mata, bahkan mengucilkan dan menghina ODHA?

Ya, mereka tidak ingin ODHA menularkan virus dan penyakit itu ke orang-orang yang sehat karena HIV/AIDS dianggap penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Orang yang sudah terinfeksi HIV tidak akan bisa hidup normal lagi, kehilangan masa depan, dan usianya tidak lama. Ah, sebenarnya ini pernyataan yang keliru. Oleh sebab itu, melalui tulisan ini saya mencoba mengajak kalian semua untuk membuka hati dan mata mengenai HIV,

Ketemuan dengan Mbak Ayu Oktariani, ODHA yang Sukses, Menikah, dan Bisa Hamil


Mbak Ayu Oktariani

Di acara inilah, banyak pengetahuan tentang HIV AIDS yang saya dan teman-teman blogger Palembang dapatkan. Kami juga dipertemukan dengan Mbak Ayu Oktariani, ODHA yang berhasil melawan stigma masyarakat dan berhasil bangun dari keterpurukannya.

Mbak Ayu bercerita awal mula ia tahu bahwa dirinya terinfeksi HIV ketika ia turut memeriksakan diri setelah sang suami divonis positif mengidap HIV pada tahun 2009. Suaminya memang memiliki riwayat sebagai pecandu Narkoba dan Zat Adiktif lain (NAPZA) di masa sekolah dulu. Tepat dua minggu setelah itu, ia kehilangan sang suami untuk selamanya. Sejak saat itu, hidupnya berubah drastis. Mbak Ayu harus menanggung beban sendirian, membesarkan anaknya, belum lagi stigma-stigma yang diberikan masyarakat terhadap dirinya dan suaminya yanag meninggal karena HIV/AIDS. Atas dukungan keluarga, Mbak Ayu bangkit dan berusaha menjalani kehidupan yang lebih baik.

Sampai pada akhirnya, ia memperoleh pekerjaan sebagai Pendamping Sebaya. Sebuah yayasan yang berfokus pada masalah sosial, kesehatan dan ekonomi masyarakat. Dengan pekerjaannya tersebut, ia bisa memberi pendampingan pada pengidap HIV yang baru saja terinfeksi. Pendampingan tersebut berfungsi untuk memberikan pendidikan dan penguatan mental pada sesamanya. Selain itu, ia juga tak segan mengoreksi tenaga medis lainnya yang memberikan informasi keliru maupun bertindak diskriminatif pada pasien HIV. Sebab Mbak Ayu pernah diperlakukan tenaga medis dengan kurang enak saat menjalani pengobatan.

“Suster saya dulu menceramahi dengan keras, ‘jangan nikah lagi ya mbak, jangan punya anak, nanti akan menulari penyakit’ dan ceramah yang lainnya,” kenang ibu yang masih berusia 31 tahun ini.

Keinginan Mbak Ayu untuk hidup normal dan memperoleh hak yang sama di masyarakat memang sangat kuat. Berbeda dengan yang dikatakan susternya dulu, dengan tegas ia menyatakan bahwa ODHA pun berhak punya pasangan, merencanakan kehamilan, bekerja, dan sebagainya. Berbekal pengetahuan yang matang seputar hal tersebut, Mbak Ayu berani menjalin hubungan dengan lawan jenis dengan keyakinan bahwa ia tak akan menulari pasangannya. Apalagi lelaki yang kini menjadi suaminya adalah seorang non ODHA.

Dilansir dari id.theasianparent.com, Mbak Ayu mengungkapkan jika sejak awal mereka saling mengenal, ia dan suaminya sudah tidak merasa asing lagi dengan persoalan HIV. Mbak Ayu juga merasa bersyukur bahwa keluarga suaminya juga tidak terlalu sulit dalam menanggapi hal ini. Sekalipun ia mengakui bahwa masih ada keluarga besarnya yang belum tahu bahwa ia adalah pengidap ODHA.

“Yang pertama, sejak awal non ODHA yang akan menikahi ODHA harus tahu betul bahwa yang akan dinikahnya adalah seseorang yang terinfeksi HIV,” terang Mbak Ayu ketika ditanya tentang tips berpasangan dengan cara yang sehat dengan pengidap ODHA.

Mbak Ayu melanjutkan bahwa pasangan juga wajib mengetahui tentang dasar penularan, pencegahan seperti wajibnya penggunaan kondom saat berhubungan seksual. Lebih jauh, ia menekankan pentingnya untuk melakukan program tertentu saat ingin memiliki keturunan. Jangan lupa untuk saling mengingatkan tentang kewajiban konsumsi antiretroviral (ARV)-obat yang digunakan untuk memperlambat pertumbuhan virus, pada mereka yang terinfeksi HIV.

Jika ODHA ingin program hamil dan punya anak pun, semua petunjuknya sudah tertuang dalam aturan khusus tentang Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA). Hal-hal yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Mengkonsultasikan kepada dokter, konselor, atau dokter kandungan jika ingin program. Jangan sampai keinginan untuk program hamil tersebut dilaksanakan tanpa mengecek kondisi pasangan.

2. ODHA wajib untuk mengkonsumsi ARV, untuk menekan jumlah pertumbuhan virus di dalam darah. Guna mengembalikan kondisi kesehatannya serta untuk mencegah penularan kepada pasangan/anaknya nanti. Konsumsi ARV ini berlangsung seumur hidup. Tidak hanya saat program hamil semata.

3. Jumlah CD4 (sel kekebalan tubuh) dan viral load (jumlah virus HIV), harus sesuai dengan standar yang ditetapkan, serta tidak memiliki infeksi menular seksual lainnya.


Setelah ini, marilah kita semua menjauhi tindakan-tindakan yang dapat menyebabkan penularan HIV, bukan menjauhi orang-orang yang terinfeksi HIV. Mereka juga butuh dukungan dari kita semua. Dukungan, bantuan, perlindungan yang kita berikan pada ODHA, bisa menjadi salah satu cara kita bersyukur atas kesehatan yang diberikan Tuhan pada kita.




Sumber:
Materi pada Workshop Blogger #SayaBeraniSayaSehat dalam Rangka Hari AIDS Sedunia 2017 di Palembang


Wednesday, 6 December 2017

Begini Antusias Anak Muda Palembang dalam Menyambut ASIAN Games 2018, Bagaimana Menurutmu?


Peserta ternyata melebihi 500 orang :D

Tak terasa ya, beberapa bulan lagi event olahraga regional Asia akan segera diselenggarakan. ASIAN Games XVIII ini akan dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus sampai dengan 02 September 2018 di Jakarta dan Palembang. Untuk itu, Kominfo mengajak para anak-anak muda Palembang dalam mendukung ASIAN Games 2018 melalui konten digital yang positif melalui sebuah acara yang bertema Beat The Movement Road to ASIAN Games 18-8-18.

Info Acara

Acara yang turut dimeriahkan oleh Arash Buana, Midnight Quickie, juga Dipha Barus ini diselenggarakan pada hari Minggu, tepatnya pada tanggal 03 Desember kemarin. Bertempat di depan Rumah Dinas Walikota Palembang (Kambang Iwak). Dengan mengajak 500 anak muda untuk turut mendukung dan meramaikan event ini, diharapkan mampu membakar semangat dan kepedulian mereka dalam menyambut ASIAN Games 2018. Hasilnya? Ternyata yang mendaftar bukan hanya 500 anak muda, namun hampir 800 peserta. Keren bukan, antusias anak-anak muda wong kito galo ini? Bagaimana sih keseruan acaranya?


Peserta registrasi terlebih dahulu




Host-nya kece

Acara dimulai dengan senam sehat pada pukul 06.00 WIB, dilanjutkan pembukaan oleh host Irgi Fahrezi dan Tifanny Ratama, kemudian disusul dengan pembagian doorprize pertama. Oh iya, acara keren ini bertaburkan banyak hadiah loh dengan total 22 juta untuk seluruh peserta yang hadir.

Kompal foto bareng komunitas lain

Sekitar pukul 07.00 WIB, 10 komunitas di Palembang yang sudah terpilih melakukan Parade Komunitas dengan membawa spanduk bertuliskan nama komunitas masing-masing, ditemani kemeriahan penampilan marching band. Kesepuluh komunitas anak muda tersebut terlihat begitu antusias dan bersemangat. Siapa saja mereka? Ini dia kesepuluh komunitas terpilih tersebut:
  1. Palembang Runners
  2.  Lelarian Sana-Sini
  3.  Ampera Running Club
  4. PMR Palembang
  5. Kompasiana Palembang (Ini timku loh, aku ikutan parade juga. :D)
  6. Cosplay Ankamen
  7. UKMK Seni dan Budaya Teater Arafah
  8. Violicius Palembang
  9. Karnaval Palembang
  10. Charity Community
Parade Komunitas dan Marching Band

Usai parade, waktunya Aksi Pelepasan Balon. Di sini, para anak muda dan warga Palembang yang hadir mengambil balon dari panitia dengan semangat, memegangnya, lalu melepaskannya ke langit dengan wajah ceria. Balon warna-warni tersebut terbang tertiup angin dan entah akan berhenti di mana. :D


Aksi pelepasan balon

Senam Hip Hop Dance & Flash Mob semakin menghangatkan ratusan peserta setelah itu. Kemudian dilanjutkan dengan School Clean-Up Competition yang diikuti oleh 5 grup dari sekolah yang berbeda. Di mana 1 grup berisi 10 siswa dan dalam waktu 15 menit mereka harus mengumpulkan sampah di area Car Free Day (CFD) Kambang Iwak. Grup yang mengumpulkan sampah paling banyak akan mendapatkan hadiah masing-masing sebesar Rp750.000, lumayan 'kan?

Doorprize ke dua kembali dibagikan yang kemudian dilanjutkan dengan live performance dari Arash Buana dan Midnight Quickie. Diteruskan dengan Asian Games Quiz dan pembagian doorprize ke tiga. Terakhir, peserta dihibur dengan live performance dari Dipha Barus dan pembagian doorprize ke empat atau yang terakhir.

10 Komunitas Terpilih

Kegiatan ini bertujuan bukan hanya untuk menumbuhkan awareness anak-anak muda Palembang terhadap pentingnya kesuksesan ASIAN Games 2018 mendatang, namun juga bermaksud untuk menyampaikan pesan pada mereka bahwa sangat dibutuhkannya keaktifan mendukung dan menjadi bagian dari ASIAN Games 2018 melalui konten digital yang positif. Selain itu, program ini juga ingin berbagi semangat nasionalisme untuk melepaskan perbedaan dan menyatukan energi positif agar Indonesia menjadi JUARA. Aaamiin....

#DukungBersama
#ASIANGames2018
#SatukanEnergiUntukIndonesiaJuara
#BeatTheMovement
#RoadToASIANGames2018

Popular Posts