Sunday, 13 January 2019
Puisi: Dia yang Bernama Rindu
Dia yang bernama rindu ...
perlahan menyimpan sesak dalam kotak-kotak pilu
Di hadapan rerumputan yang kenyang akan suapan telapak sepatu
Di atasnya, langit baru saja lahirkan anak hujan tanpa ragu
membasahi lorong-lorong waktu yang kian melaju
Dia masih mengenang bagaimana sang sunyi bercanda dalam sepi
hingga angin pun malu menyajakkan desirnya sendiri
Dia masih bercerita tentang gita penantian dalam tubuh puisi
namun bait-baitnya berkejaran, berlarian, bersembunyi
Mungkin di suatu masa, kotak-kotak pilu akan dibukanya
Keluarkan sesak yang telah menyentuh dinding purnama
Berharap langit kembali lahirkan anak hujan ke sekian kalinya
agar dapat disesapnya dingin lewat secangkir asa beraksara
Palembang, 8 Januari 2019
Subscribe to:
Posts (Atom)
Popular Posts
-
Nama Produk: Mustika Ratu-Minyak Zaitun Olive Oil (75 ml) Harga: Rp22.000 Fungsi Produk: Kesehatan dan Kecantikan Kulit Penilaia...
-
Tanpa terasa penyelenggaraan Asian Games 2018 kurang lebih tinggal tiga bulan lagi. Tentu beberapa persiapan untuk menyambut event ola...
-
Peserta ternyata melebihi 500 orang :D Tak terasa ya, beberapa bulan lagi event olahraga regional Asia akan segera diselengga...