Saturday, 20 July 2019

RESENSI NOVEL THE SUPPER CLUB: RAHASIA YANG TERLETAK DALAM SEPIRING SAJIAN



Judul Buku: The Supper Club
Penulis: Wiwien Wintarto
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: 2014
Tebal Buku: 312 halaman
ISBN: 978-602-03-0469-4

“Aku memandang hidup sebagai hadiah dari Tuhan. Sekarang ketika Ia menghendakinya kembali, aku tak berhak mengeluh ....” (Joyce Cary)

Bisa dikatakan benar jika saya merasa telah ditipu. Novel yang saya baca hari ini-dengan quote pembuka yang saya pikir menggambarkan cerita yang akan menguras air mata, ternyata saya salah. Jujur baru kali ini saya merasa surprise dengan sebuah novel dan kejutan itu tak biasa.

Niatan untuk melahap habis Novel The Supper Club berawal dikarenakan tampilan sampul novel yang menarik di mata saya. Didominasi oleh warna putih dan di tengah-tengah terdapat gambar potongan daging lengkap dengan sayurnya yang terlihat menggoda.

Awalnya saya sempat bingung maksud dari gambar pada sampul novel yang ditulis oleh mantan wartawan. Setelah membaca blurb di sampul belakang buku, saya mulai paham bahwa cerita dalam novel berlabel dewasa ini memang berkaitan dengan makanan dan kegiatan masak-memasak.

Jadi novel yang berjudul The Supper Club ini menceritakan tentang seorang gadis cantik nan menawan bernama Ciara yang tergabung dalam sebuah komunitas kuliner bernama The Supper Club. The Supper Club merupakan sebuah komunitas yang memiliki kegiatan utama melakukan demo masak serta memenuhi pesanan pelanggan dan tak jarang juga mereka mengadakan kegiatan sosial. Komunitas yang memiliki kurang lebih sepuluh anggota ini dipimpin oleh Danny, lelaki tampan yang pandai memasak.

Ciara disukai banyak lelaki namun tidak ada satu pun yang bisa menembus hatinya. Namun pada akhirnya hati seorang Ciara dapat diluluhkan oleh Sena karena mereka  dilibatkan dalam suatu bisnis dari kantor masing-masing, sehingga lama kelamaan rasa itu tumbuh di kkeduanya. Selain cantik, Ciara juga memiliki keahlian dalam bidang memasak. Karena kondisi inilah menyebabkan lima orang teman kosnya enggan untuk pindah tempat kos baru meski jarak tempat kerja dan kos mereka berjauhan.

Efri, salah satu teman kos Ciara akhirnya memiliki hubungan dengan Danny. Hal ini lah yang menyebabkan satu per satu rahasia mulai terbongkar. Mulai dari rahasia tentang  masakan olahan daging dari The Supper Club hingga misteri di balik hilangnya beberapa orang, termasuk Sena dan Efri.

Keunggulan novel ini selain dari segi tampilan sampul yang menarik, setiap susunan kata ditulis dengan apik dan mengalir. Saya sebagai pembaca merasa puas dengan kalimat demi kalimat yang rapi dan kata demi kata yang mudah dipahami. Untuk ide yang disuguhkan, saya juga merasa puas karena berhasil membuat saya tertegun saat menuju beberapa bab  terakhir.

Hanya saja disayangkan terdapat satu kekurangan dalam novel ini, yaitu cerita di awal yang terasa lambat dan tidak ada konflik yang greget sama sekali. Sebanyak hampir 200 halaman di awal hanya menceritakan tentang keseruan kegiatan The Supper Club dan kisah cinta para tokoh. Saya baru menemukan konflik yang menarik pada bab ke 19 dari total 26 bab yang terdapat pada novel metropop ini

Terbayang bukan bagaimana saya berusaha keras untuk melanjutkan bacaan setebal 312 halaman ini? Tapi semuanya terselamatkan karena penulis memberikan twist di akhir cerita.

Untuk teman-teman yang telah membaca dan mengalami hal serupa seperti saya (baca: tertipu), mari kita tersenyum dan acungkan satu buah jempol untuk Novel The Supper Club.


Palembang, 20 Juli 2019


#FLPsumsel
#WAGflpsumselmenulis
#Resensinovel
#Novelthesupperclub







Popular Posts