Tuesday, 17 September 2019

Ayah dan Bunda, Ini Waktu yang Tepat untuk Buah Hati Anda Punya Gadget Sendiri

Tsurayya Syarif Zain, pembicara utama "Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri?"

Salah satu kemajuan teknologi yang paling dapat menonjol saat ini adalah berkembangnya teknologi infomasi yang diyakini  dapat memberikan manfaat yang besar untuk kehidupan. Apakah pernyataan ini benar? Bisa dikatakan benar, sebab perkembangan teknologi informasi yang ditandai dengan makin mudahnya pengaksesan internet oleh siapa saja memang dapat membantu pekerjaan manusia dan memudahkan komunikasi jarak jauh. Akan tetapi apakah kemajuan teknologi komunikasi seperti ini selalu memiliki dampak positif?

Mbak Wardah Fajri, Bapak Ferdinand, dan Ibu Astri

Melalui kelas literasi digital “Kapan Anak Boleh Punya Gadget Sendiri?” yang diselenggarakan atas kerja sama PT XL Axiata,  Sisternet, dan Bloggercrony, puluhan perempuan di Palembang berkumpul di Logo House untuk belajar bersama. Narasumber dalam kelas literasi digital ini adalah Bapak Ferdinand Oktavian (Head of Sales XL Axiata Greater Palembang), Astri Mertiana (Sisternet Partnership Management XL Axiata), dan Tsurayya Syarif Zain (Dosen Psikologi, Konselor, Praktisi Pendidikan & Parenting), dengan moderator Wardah Fajri (Owner Digital Kreativ Hub dan Pendiri Bloggercrony Community).

Materi Kelas Digital Literasi

Berdasarkan survei tahun 2018, pengguna internet paling tinggi  adalah masyarakat yang berusia 15-19 tahun. Survei ini juga menghasilkan fakta jika durasi penggunaan internet yang paling banyak adalah 8 jam ke atas. Hasil survei ini memang sesuai kenyataan yang biasa terlihat di sekitar kita, yang mana banyak anak remaja belasan tahun yang sehari-harinya tidak dapat terpisahkan dengan gadget-nya. Ya, gadget inilah yang menjadi media seseorang dalam menggunakan internet.

Apakah hanya anak remaja belasan tahun? Ternyata tidak. Saat ini balita pun sudah terbiasa memegang gadget sendiri dengan alasan agar anak bisa diam dan orang tua pun tidak perlu susah mengasuh anak atau mengajaknya bermain. Dengan memberikan gadget, anak disibukkan dengan bermain game atau menonton video. Dan ini memang membuat anak akan menjadi betah dan lama-ketagihan.

Para peserta kelas literasi digital

Akan tetapi, perkembangan teknologi dengan hadirnya kebaruan gadget dari hari ke hari dan semakin mudahnya pengaksesan internet ini dapat mempengaruhi perkembangan anak. Mulai dari perkembangan motorik, kognitif, bahasa, sosio-emosional, dan perkembangan identifikasi gender. Untuk itu, sebagai orang tua yang memiliki anak remaja mau pun balita, ada baiknya dipikirkan secara matang bagaimana dampak positif dan negatif gadget bagi anak.

Berikut beberapa dampak positif gadget bagi anak dan remaja:
  1. Sebagai media pembelajaran yang efektif
  2. Berkesempatan bergabung dengan komunitas yang positif
  3. Pengayaan kompetensi dan kreativitas

Dan di bawah ini beberapa dampak negatif gadget:
  1. Bingung menentukan identitas diri
  2. Berisiko cyberbullying, sexting, terpapar pornografi, sampai depresi
  3. Mengganggu zona privasi
  4. Kurang membaca dengan teknik tradisional

Oleh sebab itu, Wahai para orang tua, Ayah dan Bunda yang menyayangi anak-anaknya mari bijaklah dalam mengenalkan gadget pada si buah hati. Menurut pakar psikologi, waktu yang tepat untuk memberikan gadget pada anak adalah minimal di usia 12 tahun. Namun sebagai orang tua, Ayah dan Bunda harus tetap mendampingi anak-anak dan berperan dengan selalu meng-upgrade diri, menjadi leader bagi anak, selalu mawas diri, menjadi role model, dan parenting yang efektif membangun mentalitas dan karakter.

Terima kasih PT XL Axiata, Sisternet, dan Bloggercrony


Popular Posts