Monday, 6 April 2020

Apa Kamu Belum Lelah, Corona?


Cor, kami suka beraktivitas di rumah. Kami suka jalanan yang tidak macet. Kami suka banyak orang yang lebih memerhatikan kesehatan dan kebersihan. Kami suka melihat anak-anak dekat dengan orang tuanya. Kami suka pula banyak orang yang meningkatkan ibadahnya.

Tapi kami tidak suka orang saling curiga. Kami sedih melihat masjid menjadi sunyi. Kami juga sedih banyak orang kesulitan mencari nafkah untuk keluarganya. Ah, apalagi setiap harinya ada saja keluarga yang kehilangan orang tercinta mereka.

Ya, keadaan mulai berubah....

Karena kamu, Cor.

Cor, kamu sudah cukup lama berada di bumi, 'kan?

Sudah banyak negara yang kamu kunjungi. Sudah banyak orang yang kamu ajak kenalan secara langsung.

Kami kaget karena kedatanganmu yang tiba-tiba. Kami belum mempersiapkan apa-apa untuk kamu, Cor.

Kamu pasti sudah tahu bukan?
Kami yang tidak siap malah lebih memilih pergi saat kamu datang.
Tapi ada juga yang masih berusaha menerima dan menemanimu, Cor.

Emm, namun kamu harus tahu. Menerimamu itu tidaklah mudah.

Lihatlah apa yang dikenakan pada tubuh kami!
Keringat bercucuran, bernapas juga kurang bebas, tapi itu semua tidak bisa ditanggalkan dari tubuh selama kamu masih bermain-main di sini.

Cor, kamu pasti senang ya sudah banyak yang mengenalmu. Kamu sudah berkeliling dunia-ke mana saja yang kamu inginkan.
Apa kamu belum lelah, Corona?

Kamu sudah masuk televisi, koran, media online. Beritamu di mana-mana. Setiap saat ada saja kabar tentangmu. Orang tua, dewasa, remaja, anak-anak, tidak ada yang tidak tahu tentang kamu. Kamu terkenal melebihi artis paling terkenal di dunia ini.

Apa itu belum cukup, Cor?

Sekarang kamu pulang ya.

Kamu bisa beristirahat di tempatmu, jangan di bumi ini. Tuhan kita pasti menyediakan tempat yang lebih nyaman untukmu.

Kamu pulang ya, Cor. Please....

Sebentar lagi bumi kedatangan tamu agung, Cor. Namanya Ramadan. Tidak mungkin bagi kami melayani dua tamu sekaligus. Jadi harus bergantian.

Izinkan kami berjumpa dengan Ramadan dalam kedamaian. Biarkan kami menikmati kehadiran Ramadan dalam keadaan seperti semula, sebelum kamu hadir di sini, Cor.

Saat menemui Ramadan, kami harus dalam keadaan bersih dan sehat. Kamu telah mengajarkan itu.

Saat bersama Ramadan, kami harus banyak beribadah dan kamu juga telah mengingatkan itu.

Tapi saat Ramadan di sini, kami akan sering berkumpul bersama dalam masjid, Cor. Kami harus lebih giat belajar dan bekerja. Kami butuh silaturahmi.

Kamu pulang ya, Cor.

Cor, kami mengucapkan banyak terima kasih atas seluruh pelajaran yang telah kamu berikan pada kami.

Tapi biarkan semua menjadi kenangan.
Kamu pulang ya, Cor.

Selamat tinggal dan jangan kembali.


Palembang, 06 April 2020

-Murni-

Saturday, 4 April 2020

PUISI - KARENA IA (YANG BERNAMA CORONA)


Ia datang bukan atas undangan
Bukan pula karena sebuah kesengajaan
Ia menyebari bumi, menemui yang diinginkan
Tanpa pernah tahu, tanpa ada persiapan

Lalu, seketika banyak yang berubah
Sekejap saja negeriku dan negerimu menggelisah
Rumah sakit dipenuhi pasien yang makin bertambah
Dokter dan tim medis bertaruh nyawa dalam lelah

Semua diminta sekolah, bekerja, dan beribadah di rumah
Menjaga jarak, kebersihan, dan kesehatan adalah perintah
Agar ia berhenti menyebar ke mana-mana, lalu musnah
Berharap angka kematian tak akan lagi menambah

Namun, setiap saat kutunggu kabar bahagia
Hatiku melukis harapan sambil kurapal doa-doa
Setiap hari kunantikan kabar gembira
Bersama harapan yang tak kunjung tiba

Tuhan, ternyata bertambah lagi tubuh yang dingin membeku
Bertambah lagi jiwa yang kembali pada-Mu
Karena adanya perpisahan memanglah takdir-Mu
Dan mungkin setelah ini adalah giliranku

Tapi bolehkah kucemaskan kematian tanpa adanya pelukan?
Juga proses penguburan yang sunyi di pemakaman
Bukan orang-orang tercinta yang mengantarkan
Melainkan petugas yang di dalam hatinya pun digeluti ketakutan

Tuhan, tariklah ia yang telah memahat sendu sedemikian
Biarkan ia pergi dari tubuh-tubuh yang terbaring menanti kesembuhan
Bila ia adalah peringatan, semoga telah Engkau cukupkan
Berikanlah kami ampunan atas segala dosa dan kesalahan

Palembang, 04 April 2020

Popular Posts